Hari-hari makin banyak saja pengalihan isu, mulai dari Century yang tidak jelas entah kemana, Mafia Pajaklah, dan masih banyak lagi lah. Sebelum ngeblog sepertinya saya harus puji-puji Pemerintah ya biar gak di boikot :D . Di boikot . . . .kata-kata tersebut yang keluar dari Bapak Dipo Alam seperti kutipan dibawah ini.
"Seskab Dipo Alam Ancam Boikot Media yang Jelekkan Pemerintah"
Namun bila ada media massa yang secara sistematis memberitakan keburukan
dinilai Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam bisa menimbulkan salah
paham masyarakat terhadap pemerintah dan karenanya dapat diboikot
Lantas apa bentuk boikot yang dia maksud? "Saya akan hubungi semua
sekjen dan humas kementerian, jangan pasang iklan di situ," jawab Dipo."
Keren ya pernyataan om Sekretaris ini :p, tetapi bukan yang salah harus di perbaiki dan yang baik harus dibuat lebih baik lagi. Nah giliran pemilu aja masang iklan dimana biar terkenal dengan instant :D.
"Orang pemerintah yang diundang sebagai nara sumber, tidak usah datang.
Buat apa? Ngomong apa pun juga akan salah. Sudah dijelaskan, masih
disalahkan," sambung dia."
Bukankah orang yang datang ke media dan berkoar-koar itu memang orang sama-sama saja ibaratnya mereka perwakilan artis Tipi :D. Klo penjelasan yang dimaksud itu salah kok mau di anggap benar ya :D..
Press merupakan suatu wadah pengontrol demokrasi jika tidak ada Press sama saja tidak demokrasi. Coba anda bayangkan bagaimana semua press ada dibawah ketiak pemerintah sudah pasti beritanya setiap hari tentag kemajuan semua belaka. Karena dalam praktek nyata tidak ada kemajuan untuk rakyat. Apalah gunanya demokrasi jika tidak press..!!!
Jika memang kritikan dari media-media dianggap sangat pedas jika mereka bijak maka segeralah perbaiki apa yang di kritik tersebut. Namun jika tidak mau memperbaiki dan sudah kebal terhadap kritik lebih baik diam saja. Nah jika mereka tidak suka kritik pedas dari media ada baiknya anda jangan menjadi pejabat Publik dan beralih profesi saja. Yang dimana Profesi itu akan di sanjung oleh seantero rakyat negeri ini.Jika ingin memboikot media silakan saja klo benar-benar media tersebut meyebarkan fitnah dan melanggar UU Press karena semua ada aturannya. Bukan Pemerintah mengatakan kita harus selalu taat pada Konstitusi.
Sebenarnya yang terjadi saat ini adalah pemerintah kelabakan terhadap kasus yang menimpah negeri ini seperti yang saya katakan sebelumnya seperti kasus Century, Gayus, Pajak, Rekening Gendut, dan masih banyak lagi. Yang jelas NKRI saat ini sedang mengidap penyakit komplikasi. Jika Pemerintah tidak benar-benar berbenah tinggal tunggu saja negeri ini hancur dan sekali akan tinggal sejarah masa lalu seperti Sriwijaya dan Majapahit. Sebagai pemerintah yang bijak diharuskan dan harus dapat merima krtik pedas sekali pun karena semua itu bertujuan untuk membangun NKRI menjadi Lebih Baik Lagi.
Semoga si om Dipo Alam itu kemarin dalam keadaan bercanda. . . .xixixixixixi