Musim hujan selalu tiba setipa tahunnya karen itu sudah merupakan suatu siklus yang tidak dapat terputus. Apa jadinya jika tidak hujan dan mentari terus yang menyinari bumi pertiwi ini. Sudah pas Pak Tani akan merugi, Musim hujan dan Musin kemarau adalah suatu keseimabangan yang akan ada hingga hari akhir nanti.
Sudah bukan rahasia umun lagi jika kota-kota besar di Indonesia untuk 20 tahun kebelakang ini selaku dilanda banjir ketika musim hujan. Sebut saja kota Jakarta jika hujan telah turun sekitar 2-4 jam sudah dapat di pastikan beberapa titik akan tergenang air atau banjir. Miris memang jika melihat kota Jakarta yang di huni oleh Insynur dari seluruh Indonesia bahkan seluruh dunia yang bermukim di sana untuk menghadapi banjir saja tidak bisa. Mungkin itulah kelemahan kota metropiltan yang hanya mementingakan materi tanapa melihat apa ayang diperlukan oleh alam.
Ketika banjir melanda kota-kota besar di negeri ini dengan lantang para ahli, bupati, gubernur atau apalah itu mengatakan kita jangan membuat samapah sembarangan, jangan membuang sampah ke kali atau sungai, jangan membangun pemukiman di sekitar bantaran sungai selalu alasan-alasan itu saya yang dikatakan di depan media. Secara tidak lansung mereka menyalahkan rakyat kecil. Masuk akalkah jika hanya alasan itu saja dari tahun ketahun yang dikatakan. Mungkin itu masuk akal juga tetapi penyebab utamanya adalah ketamakan mereka.
Ya mereka terlalu tamak akan hanya untuk materi yang sesaat saja. Bukti kongkritnya adalah pembangunan pohon-pohon beton yang menjulang ke langit hingga terdiri 100an lantai makin marak kita lihat di kota-kota besar. Dengan dalil untuk kemajuan ekonomi atau apa lah itu . . . yang jelas jika melihat peluang dimana pundi-pundi kekayaan mereka bisa di isi dengan mudah mereka akan memberi izin untuk mebangun disana. Berbeda dengan orang miskin yang berobat ke rumah sakit . . . .hufh.
Dalam perancangn pohon-pohon beton tersebut tentu saja mereka sudah menyiapkan ahli untuk bidang tersebut. Bukan bermaksud untuk menolak suatau pembangunan tetapi mohon utnuk diperhatin lingkungan disekitar anda cocok atau tidak di bangun pohon-pohon beton pencakar langit. Kalau mau jujur sebagian bangunan tinggi di Jakarta ada yang tidak sesuai dengan ketentuan Internasioanl tentang ketinggiannya sebenarnya halseperti sudah bukan rahasia umum lagi. Mengapa Hal itu terjadi ya karena ada rumus menurukan izin untuk itu = dapat tambhan di luar gaji dan pendapatan lainnya.
Karena begitu mduah mendapatkan izin untuk hal-hal itu bukan mendoakan atau apa tidak apa-apalah suatu hari nanti Jakarta dilanda suatu bencana banjir yang teramat dahsyat. Sebenarnya tanpa di ucapkan saja ahal itu pasti akan terjadi juga entah kapan akan terjadi. Manusia akan sadar ketika mereka tahu bahwa apa yang mereka perbuat selama ini adalah sia-sia karena semuanya terendam oleh banjir. Dan ketika mulai sadar mereka akan melakukan suatu tindakan ayng sia-sia. Jadi jangan sampi kita di tegur oleh bencana baru kita menyadiri apa yang diperlukan oleh lingkunngan karena semua itu sudah sia-sia
Dan untuk para aktivis lingkungan lanjutkan perjuangan kalian untuk kesalamat lingkungan kita karena hanaya kalian ujung tombak negeri pertiwi ini